Hak Anak-anak dalam Islam ( 2 )

' ' ' Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ... (Quran 66: 6)

Salah satu kewajiban yang paling penting dalam Islam bagi orang tua adalah mencintai dan mengasuh anak-anak mereka. Anak-anak memiliki hak untuk dilindungi,  untuk belajar bagaimana menyembah dan menaati Allah, bahkan Allah memperingatkan manusia untuk melindungi diri dan keluarga mereka dari siksa api.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ... "(Quran 66: 6)

Kelahiran seorang anak, laki-laki atau perempuan, adalah suatu kebahagiaan besar. Dalam Islam ada etiket tertentu untuk menyambut kelahiran seorang anak. Ada sejumlah ritual yang disarankan dari tradisi otentik Nabi Muhammad saw, yang harus dilakukan untuk memastikan bayi yang baru lahir diterima dengan baik oleh masyarakat muslim. Namun, tidak dilakukannya salah satu atau semua tindakan yang direkomendasikan dalam ritual tersebut tidaklah meniadakan hak-hak anak dalam Islam.

Disarankan bahwa orang tua melakukan tahnik dan berdoa untuk anak yang baru lahir. Tahnik adalah mengunyah sesuatu, biasanya kurma atau sesuatu yang manis seperti madu misalnya, kemudian meletakkan atau memasukkannya ke mulut bayi lalu menggosok-gosokkan ke langit-langit mulut. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bayi terlatih dengan makanan, juga untuk menguatkannya. Salah satu sahabat Nabi Muhammad, Abu Musa, berkata, " Aku punya bayi laki-laki dan saya membawanya ke Nabi. Dia menamainya Ibrahim, lalu melakukan tahneek dengan kurma dan berdoa agar Allah merahmatinya lalu Nabi memberikannya kembali padaku.

Imam Nawawi mengatakan, dianjurkan untuk melakukan tahnik dengan kurma atau sesuatu yang manis ketika anak baru lahir.  Kurma harus dikunyah sampai menjadi cukup lunak bagi bayi untuk mengisapnya dengan mudah.
Kumandangkan adzan ke telinga kanan bayi segera setelah lahir. Salah satu sahabat Nabi Muhammad melihatnya mengumandangkan adzan di telinga kanan salah satu cucu yang baru lahir.  Anak yang baru lahir juga berhak diberi nama dengan nama yang baik. Nama penting,  karena memiliki makna dan menjadi simbol bagi orang tersebut. Disarankan, anak diberi nama pada hari ketujuh setelah kelahirannya.
Biasanya ayah yang memberi nama untuk anaknya namun para ulama menganjurkan bahwa agar kedua orang tua memilih nama bersama-sama. Yang lebih penting adalah bahwa anak harus diberi nama yang baik, seperti Abdullah atau Abdul Rahman. Nabi Muhammad saw mengatakan "Nama yang paling dicintai  Allah adalah Abdullah (hamba Allah) dan 'Abdul Rahman  " Juga dianjurkan bahwa anak diberi nama para sahaba Nabi, atau pendahulu yang saleh. Nabi Muhammad sendiri menamai anaknya Ibrahim. Dia berkata, "Seorang anak saya  lahir  tadi malam dan aku menamainya dengan nama ayahku Ibrahim." 

Kita dilarang menggunakan nama yang hanya milik Allah, seperti al-Khaaliq (Sang Pencipta) dan al-Quddoos (Maha Suci), atau nama-nama yang tidak cocok untuk  selain Allah, seperti Malik al-Mulook (Raja Segala Raja),  juga dilarang untuk menggunakan nama yang menyiratkan kemusyrikan dan penghambaan kepada selain Allah, seperti 'Abdul-'Uzza, Abdul Ka'bah (Hamba Ka'bah).

Jangan menggunakan nama yang memiliki arti buruk atau tidak menyenangkan, atau yang terdengar aneh, atau akan menyebabkan orang lain mengejek seseorang, atau menyebabkan dia malu. Lebih baik juga untuk tidak menggunakan nama yang berkaitan dengan orang-orang yang dzalim atau tiran. Beberapa ahli juga tidak menyarankan penamaan anak-anak dengan nama malaikat atau nama-nama bab Quran. Nama memiliki makna dan arti tersirat dan makna ini akan memiliki efek pada anak baik atau buruk. Orang tua harus berhati-hati ketika memilih nama yang tepat untuk anak mereka.

Dalam Islam dianjurkan agar orang tua untuk aqikah, menyembelih satu atau dua ekor domba dan mengundang kerabat dan tetangga untuk makan, untuk berbagi dalam acara bahagia tersebut.

Meskipun aqiqah tidak wajib namun mengandung banyak manfaat. Ibn al-Qayyim, mengatakan bahwa aqiqah adalah pengorbanan dimana bayi tersebut ditebus sama seperti Allah ditebus Ismael dengan domba jantan dan akikah adalah pertemuan keluarga dan teman-teman untuk Walimah.

Salah satu ritual yang berkaitan dengan anak-anak yang baru lahir dan bagian dari hak anak-anak adalah sunat. Hal ini wajib bagi bayi laki-laki disunat.
Hal lain yang menjadi tradisi otentik Nabi Muhammad adalah mencukur rambut anak yang baru lahir dan ditimbang beratnya lalu diesetarakan dengan emas atau perak dan diuangkan untuk amal.
Menyambut anak yang baru lahir  lebih dari sekedar perayaan kegembiraan, tapi lebih untuk mengingatkan kita bahwa anak-anak dalam Islam memiliki hak. Apakah orang tua masih hidup atau sudah meninggal, ada atau tidak ada, diketahui atau tidak diketahui anak berhak untuk dirawat dan dibesarkan dalam keamanan, dikelilingi oleh cinta dan hukum-hukum Allah. 
                                    What Islam Says About Children (part 3 of 5): Welcoming the Newborn
                                                  knowingallah.com/index.php/en/articles/article/11377

Post a Comment

Previous Post Next Post