' ' ' Kolostrum, pra susu atau susu pertama yang berwarna kekuningan yang dihasilkan selama kehamilan dan setelah melahirkan, akan memberikan bayi awal terbaik dalam hidupnya. Susu ibu berubah dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan bayi. Pada hari ketiga sampai kelima kelahiran bayi, ASI memiliki jumlah yang tepat lemak, gula, air, dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.
Islam adalah agama yang peduli dengan keadilan dan rasa hormat dan dengan demikian, dibutuhkan hak dan tanggung jawab yang sangat serius. Islam menyatakan bahwa itu adalah tanggung jawab dari masing-masing individu untuk memperlakukan semua ciptaan dengan hormat, kehormatan, dan martabat. Menghormati dimulai dengan mencintai dan menaati perintah-perintah Allah dan dari hal ini mengalir semua perilaku dan standar moralitas yang tinggi yang melekat dalam Islam. Allah mengharapkan kita, untuk merawat anak-anak dengan hormat, memelihara, mencintai dan mendidik mereka. Kalau hak dan tanggung jawab yang serius ini dijalankan akan membuat seseorang untuk mencintai dan menghormati Tuhan.
" Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan " (Quran 24:52)
Anak-anak bukan hanya membutuhkan makan, minum, tidur, mereka juga membutuhkan cinta dan kasih sayang. Kita tidak boleh hanya memenuhi kebutuhan fisiknya saja dan mengabaikan kebutuhan emosi dan spiritual mereka.
Setelah kelahiran anak, ibu disarankan untuk menyusui. ASI dirancang oleh Allah untuk secara khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan kualitas yang luar biasa dari ASI. ASI memiliki sel untuk melawan penyakit yang disebut antibodi yang membantu melindungi bayi dari kuman, penyakit.
Kolostrum, pra susu atau susu pertama yang berwarna kekuningan yang dihasilkan selama kehamilan dan setelah melahirkan, akan memberikan bayi awal terbaik dalam hidupnya. Susu ibu berubah dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan bayi. Pada hari ketiga sampai kelima kelahiran bayi, ASI memiliki jumlah yang tepat lemak, gula, air, dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." (Quran 2: 233)
Namun, Allah tidak mau menempatkan orang-orang dalam situasi yang sulit, karena itu, bila tidak dapat menyusui kita boleh menggunakan susu formula yang dirancang khusus untuk kebutuhan bayi.
" Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur "(Quran 5: 6)
Begitu mereka sudah cukup dewasa untuk memahami, anak-anak harus diajarkan untuk mencintai Allah. Hal ini biasanya mudah karena anak-anak secara alami cenderung sudah mengenal dan mencintai Tuhan. Hal ini mudah bagi mereka untuk memahami bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Adalah tugas dan tanggung jawab orang tua atau pengasuh untuk mengajarkan anak-anak bahwa Allah adalah Satu, bahwa tidak ada yang patut disembah selain Dia.
" Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan " (Quran 24:52)
Anak-anak bukan hanya membutuhkan makan, minum, tidur, mereka juga membutuhkan cinta dan kasih sayang. Kita tidak boleh hanya memenuhi kebutuhan fisiknya saja dan mengabaikan kebutuhan emosi dan spiritual mereka.
Setelah kelahiran anak, ibu disarankan untuk menyusui. ASI dirancang oleh Allah untuk secara khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan kualitas yang luar biasa dari ASI. ASI memiliki sel untuk melawan penyakit yang disebut antibodi yang membantu melindungi bayi dari kuman, penyakit.
Kolostrum, pra susu atau susu pertama yang berwarna kekuningan yang dihasilkan selama kehamilan dan setelah melahirkan, akan memberikan bayi awal terbaik dalam hidupnya. Susu ibu berubah dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan bayi. Pada hari ketiga sampai kelima kelahiran bayi, ASI memiliki jumlah yang tepat lemak, gula, air, dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." (Quran 2: 233)
Namun, Allah tidak mau menempatkan orang-orang dalam situasi yang sulit, karena itu, bila tidak dapat menyusui kita boleh menggunakan susu formula yang dirancang khusus untuk kebutuhan bayi.
" Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur "(Quran 5: 6)
Begitu mereka sudah cukup dewasa untuk memahami, anak-anak harus diajarkan untuk mencintai Allah. Hal ini biasanya mudah karena anak-anak secara alami cenderung sudah mengenal dan mencintai Tuhan. Hal ini mudah bagi mereka untuk memahami bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Adalah tugas dan tanggung jawab orang tua atau pengasuh untuk mengajarkan anak-anak bahwa Allah adalah Satu, bahwa tidak ada yang patut disembah selain Dia.
Dan [ingatlah] ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan [Allah] sesungguhnya mempersekutukan [Allah] adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Quran 31:13)
Orang tua, wali, dan pengasuh bertanggung jawab untuk mengajar anak-anak mereka cara-cara beribadah dalam Islam. Anak-anak harus diajarkan cara yang benar menyembah Allah dan cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan contoh. Dari saat itu mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan mereka belajar. Bahkan ketika anak yang sangat kecil mendengar azan, ia akan tahu bahwa itu adalah waktu untuk berhenti sementara dari kesibukan dan memusatkan perhatian mereka pada Allah. Anak-anak belajar dengan mengamati perilaku orang-orang di sekitar mereka.
Dari tradisi Nabi Muhammad saw, kita belajar bahwa itu adalah kewajiban bagi kita untuk mengajar anak-anak kita untuk sholat ketika mereka berusia tujuh tahun dan untuk menegur mereka karena tidak sholat ketika mereka mencapai usia sepuluh tahun. Kenyataannya adalah, bahwa anak-anak yang tinggal di rumah tangga yang membiasakan sholat dan ibadah yang benar, anak-anak lebih mempunyai keinginan yang tinggi untuk sholat dan beribadah.
Dari tradisi Nabi Muhammad saw, kita belajar bahwa itu adalah kewajiban bagi kita untuk mengajar anak-anak kita untuk sholat ketika mereka berusia tujuh tahun dan untuk menegur mereka karena tidak sholat ketika mereka mencapai usia sepuluh tahun. Kenyataannya adalah, bahwa anak-anak yang tinggal di rumah tangga yang membiasakan sholat dan ibadah yang benar, anak-anak lebih mempunyai keinginan yang tinggi untuk sholat dan beribadah.
Pada usia tujuh tahun anak-anak harus diajarkan bagaimana solat dengan benar. Pada usia sepuluh tahun anak-anak harus ditegur bila tidak sholat. Apapun disiplin yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga anak mengerti bahwa sholat itu penting. Mengalah saja kepada seorang anak bukanlah suatu pilihan.
Anak-anak harus diajarkan untuk mengamati lingkungan sekitar dalam hal beribadah kemudian diajak melakukan semua kewajiban ibadah lainnya. Anak-anak harus dapat melihat orang-orang di sekitar mereka puasa, dan melakukan tindakan ibadah lainnya seperti membaca Al-Quran. Mereka juga harus memperhatikan pengasuh dan guru mereka menampilkan perilaku dan moral yang baik. Para sahabat Nabi Muhammad telah meriwayatkan bahwa anak-anak diajarkan dasar-dasar Islam dari usia muda.
Hal ini dipertegas oleh ucapan Rubayyi’ binti Mu’awwidz, “Kami mengharuskan anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa.” Juga ucapan Rubayyi’, “Maka kami membuat sebuah mainan dari kulit untuk mereka. Jika salah satu dari mereka menangis karena merasa lapar, kami menyodorkan mainan kepadanya, sampai tiba waktunya berbuka puasa. Ini tentunya dilakukan kepada anak yang masih berusia kanak-kanak, tidak dilakukan kepada anak yang sudah besar.
Diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid ra dia berkata: Saya dibawa serta berhaji (oleh orang tua saya) bersama Rasulullah Saw ketika saya berumur tujuh tahun. Shahih Bukhari
Hal ini dipertegas oleh ucapan Rubayyi’ binti Mu’awwidz, “Kami mengharuskan anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa.” Juga ucapan Rubayyi’, “Maka kami membuat sebuah mainan dari kulit untuk mereka. Jika salah satu dari mereka menangis karena merasa lapar, kami menyodorkan mainan kepadanya, sampai tiba waktunya berbuka puasa. Ini tentunya dilakukan kepada anak yang masih berusia kanak-kanak, tidak dilakukan kepada anak yang sudah besar.
Diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid ra dia berkata: Saya dibawa serta berhaji (oleh orang tua saya) bersama Rasulullah Saw ketika saya berumur tujuh tahun. Shahih Bukhari
Islam adalah agama holistik. Oleh karena itu, kebutuhan fisik yang berkaitan dengan dunia ini tidak boleh diabaikan. Anak-anak memiliki hak untuk hidup dengan aman dan nyaman, dan memperoleh semua kebutuhan fisik mereka. Tercatat sarjana Islam Imam an Nawawi berkata, "Sang ayah, harus mendidik anak-anaknya dengan sopan santun dalam segala hal, makan, minum, berpakaian, tidur, pergi keluar rumah, memasuki rumah, naik kendaraan, dll dia harus menanamkan dalam diri mereka atribut orang yang baik, seperti cinta pengorbanan, menempatkan orang lain terlebih dahulu, membantu orang lain, dan murah hati. Ia harus menjauhkan mereka dari karakteristik kejahatan seperti pengecut, kekikiran, kurangnya semangat, dll. Anak-anak juga harus dilindungi dari bahaya fisik dan segala sesuatu yang mungkin akan mengajak mereka ke arah dosa.
Islam memberikan anak-anak banyak hak dan yang berkaitan dengan spiritual mereka, fisik dan kesejahteraan emosionalnya.
What Islam Says About Children (part 4 of 5): Nurture, Love, and Education
-- http://knowingallah.com/index.php/en/articles/article/11378
Islam memberikan anak-anak banyak hak dan yang berkaitan dengan spiritual mereka, fisik dan kesejahteraan emosionalnya.
What Islam Says About Children (part 4 of 5): Nurture, Love, and Education
-- http://knowingallah.com/index.php/en/articles/article/11378

Post a Comment