' ' ' Kini Rosetta berada di jarak 510 juta kilometer dari Bumi, antara orbit Mars dan Jupiter, di sebuah komet yang meluncur melalui ruang/bidang seluas lebih dari 18km / persegi. Begitu jauhnya jarak tersebut, bahkan sinyal radio pesawat ruang angkasa Rosetta memakan waktu hampir setengah jam untuk sampai ke bumi. Ini membuat kontrol real-time pendaratan Rostta menjadi mustahil...
Adegan kegembiraan itu pun meluap di ruang kontrol misi Badan Antariksa Eropa di Darmstadt . Tim yang bertanggung jawab atas misi Rosetta telah mencapai apa yang kadang-kadang tampak sebagai hal yang mustahil dengan mendaratkan sebuah robot pesawat ruang angkasa di sebuah komet untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Suksesnya pendaratan itu akan memberikan para ilmuwan kesempatan unik untuk mempelajari komet dan studi dari permukaannya, mempelajari apa yang yang terjadi dan aktivitasnya sebagai komet yang lebih dekat dengan matahari.
Prestasi ini menandai keberhasilan besar bagi European Space Agency (ESA), yang meluncurkan pesawat ruang angkasa Rosetta lebih dari 10 tahun yang lalu dari pelabuhan antariksa Kourou di Guyana Perancis. Sejak peluncurannya pada Maret 2004, Pesawat Ruang Angkasa Rosetta dan pendaratnya Philae telah melakukan perjalanan lebih dari 6 milyar kilometer untuk mengejar ketertinggalannya dengan komet, yang mengorbit matahari dengan kecepatan hingga 135,000 km/jam.
Kegembiraan meluap setelah pukul 16.00 GMT 12 November 2014 Philae 'menghubungi' bumi. Stephan Ulamec, Manager Pendarat Philae di di pusat ruang DLR Jerman memastikan bahwa wahana pendarat Philae telah sampai dan mendarat di komet dengan selamat.
Suksesnya pendaratan itu akan memberikan para ilmuwan kesempatan unik untuk mempelajari komet dan studi dari permukaannya, mempelajari apa yang yang terjadi dan aktivitasnya sebagai komet yang lebih dekat dengan matahari.
Prestasi ini menandai keberhasilan besar bagi European Space Agency (ESA), yang meluncurkan pesawat ruang angkasa Rosetta lebih dari 10 tahun yang lalu dari pelabuhan antariksa Kourou di Guyana Perancis. Sejak peluncurannya pada Maret 2004, Pesawat Ruang Angkasa Rosetta dan pendaratnya Philae telah melakukan perjalanan lebih dari 6 milyar kilometer untuk mengejar ketertinggalannya dengan komet, yang mengorbit matahari dengan kecepatan hingga 135,000 km/jam.
Kegembiraan meluap setelah pukul 16.00 GMT 12 November 2014 Philae 'menghubungi' bumi. Stephan Ulamec, Manager Pendarat Philae di di pusat ruang DLR Jerman memastikan bahwa wahana pendarat Philae telah sampai dan mendarat di komet dengan selamat.
Kini Rosetta berada di jarak 510 juta kilometer dari Bumi, antara orbit Mars dan Jupiter, di sebuah komet yang meluncur melalui ruang seluas lebih dari 18 km/persegi. Begitu jauhnya jarak tersebut, bahkan sinyal radio pesawat ruang angkasa Rosetta memakan waktu hampir setengah jam untuk sampai ke bumi. Ini membuat kontrol real-time pendaratan Rosetta menjadi mustahil.
Misi berharga 1.58 milyar dollar, yang dinamai Rosetta bertujuan untuk membuka misteri materi pembentuk komet dan kelahirannya yang mendahului kelahiran tata surya. Dalam data yang dikumpulkan Rosetta dan Philae, peneliti berharap untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana tata surya terbentuk dan apakah komet mengandung air dan molekul organik kompleks lainnya.
http://www.theguardian.com/science/2014/nov/12/rosetta-mission-philae-historic-landing-comet


Post a Comment