' ' 'Madu menghentikan bakteri berkomunikasi dan memperluas kelangsungan hidup mereka. Tanpa komunikasi ini, bakteri tidak dapat melepaskan racun yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menyebabkan penyakit...
Antibiotik konvensional terlalu banyak diresepkan dan over konsumsi. Data tahun 2010 yang diperoleh oleh US Centers for Disease Control (CDC) menunjukkan bahwa ada 833 resep antibiotik per 1.000 orang.
Antibiotik konvensional membuat pengguna lebih sakit dalam jangka panjang. Dokter kadang meresepkan antibiotik untuk infeksi virus, padahal ini tidak berguna karena antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri. Keadaan menjadi lebih buruk, antibiotik berlebihan membuat infeksi akan lebih sulit untuk dilawan, karena antibiotik menguras bakteri baik dalam usus.
Bakteri yang resisten terhadap antibiotik semakin banyak, beradaptasi dengan antibiotik yang diresepkan. CDC baru-baru ini mengidentifikasi 20 strain yang resisten terhadap suatu antibiotik. berkat ketergantungan sembrono pada resep ini. Antibiotik konvensional membuat pengguna lebih sakit dalam jangka panjang, lebih rentan dan lebih lemah terhadap infeksi.
Peneliti dari Salve Regina University di Newport, Rode Island, menemukan bahwa madu asli adalah antibiotik alami terbaik.
Madu Melawan Infeksi
Penulis utama Susan M. Meschwitz, Ph.D., mempresentasikan temuan pada Pertemuan Nasional ke 247 American Chemical Society. Dia melaporkan, " Properti yang unik madu terletak pada kemampuannya untuk melawan infeksi pada beberapa tingkat, sehingga lebih sulit bagi bakteri untuk mengembangkan resistensi. "
Meschwitz mengatakan bahwa madu menggunakan kombinasi senjata termasuk polifenol, hidrogen peroksida dan efek osmotik. Madu, secara praktis adalah 'pejuang' ambidextrous, menggunakan beberapa modalitas untuk membunuh bakteri.
Salah satu metode pertempuran adalah efek osmosis nya. Efek ini berasal dari konsentrasi gula yang tinggi pada madu. Dalam proses ini, menarik air dari sel-sel bakteri, meninggalkan sel-sel patogen lalu bakteri dehidrasi dan mati.
Madu Memecah Bakteri
Madu juga memiliki sifat menghentikan pembentukan biofilm. Biofilm yang berlendir ini sekumpulan bakteri te,pat bersarangnya penyakit. Madu mencegah bakteri berkumpul dan membentuk biofilm dengan memecah proses komunikasi bakteri yang disebut quorum sensing. Dengan memutus proses ini, madu menghentikan bakteri berkomunikasi dan memperluas kelangsungan hidup mereka. Tanpa modus komunikasi ini, bakteri tidak dapat melepaskan racun yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menyebabkan penyakit. Meschwitz mengatakan bahwa, dengan mengganggu quorum sensing, perilaku merusakoleh bakteri melemah.
Madu sangat ampuh untuk menghancurkan bakteri dan menjadi pilihan pertama pengobatan penyakit karena bakteri. Madu lebih kuat karena mencegah pembentukan bakteri yang resisten antibiotik. Antibiotik konvensional gagal karena mereka hanya menghentikan proses pertumbuhan bakteri. Hal ini memungkinkan bakteri untuk membangun resistensi dari waktu ke waktu, sementara pengguna juga menghancurkan bakteri baik dalam usus mereka.
Kerja madu jauh berbeda, menghambat proses komunikasi bakteri, membuat bakteri dehidrasi melalui efek osmosis. Di atas semua itu, madu penuh dengan antioksidan yang kuat dalam bentuk polifenol. Madu juga antivirus dan antijamur. Ini membuatnya lebih kuat daripada antibiotik konvensional.
-- undergroundhealth.com/scientists-discover-honey-still-best-antibiotic

Post a Comment