' ' ' Komposisi vaksin ini berasal dari janin perempuan yang diaborsi, satu lagi diambil dari fibroblast paru-paru janin laki-laki berusia 14 minggu yang diaborsi karena "alasan kejiwaan" dari wanita berusia 27 tahun...
Orang tua memiliki hak untuk memahami apa yang sedang dimasukkan ke dalam tubuh anak mereka. Banyak vaksin dibuat menggunakan bahan-bahan menjijikkan. Selain itu, komponen yang digunakan selama proses pembuatannya banyak melanggar keyakinan pribadi, agama, atau etika kita.
Bahan # 1 : Sel Dari Aborsi Janin
Sel-sel dari janin abortus, tercantum dalam sispan kemasan vaksinnya sebagai " Human Fetal Cells Diploid, " WI - 38 dan MRC-5, dibiakkan/ditumbuhkan di bawah kondisi laboratorium sejak tahun 1960-an. Sel-sel diploid manusia ini tidak seperti sel-sel kanker, mereka memiliki jumlah kromosom yang sama seperti sel manusia normal.
Beberapa strain sel diploid digunakan dalam pembuatan vaksin karena sel-sel ini dapat digunakan untuk waktu yang sangat lama di laboratorium dan sarana yang dapat diandalkan dimana banyak virus yang menginfeksi manusia mudah ditumbuhkan. Dua strain yang berbeda dari kultur sel diploid manusia yang terbuat dari janin ini telah digunakan secara luas untuk produksi vaksin selama beberapa dekade. Satu dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1961 (disebut WI-38 atau Winstar Institute 38 ) dan yang lainnya di Inggris pada tahun 1966 (disebut MRC-5, atau Medical Research Council 5). WI-38 berasal dari janin perempuan yang diaborsi dan dikembangkan oleh Leonard Hayflick pada tahun 1964. MRC-5 diambil dari fibroblast paru-paru manusia dari janin laki-laki berusia14 minggu yang diaborsi karena "alasan kejiwaan" dari wanita berusia 27 tahun di Inggris yang dipersiapkan dan dikembangkan oleh JP Jacobs pada tahun 1966.
Sel-sel yang digunakan untuk menumbuhkan virus yang digunakan yang kemudian dikumpulkan dari kultur sel dan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan vaksin itu sendiri,
Apa saja golongan vaksin ini ? Vaksin adenovirus, vaksin DTaP, Hep A vaksin, vaksin Hep B, vaksin MMR, vaksin Rabies, Varicella dan Vaksin Rubela.
Bahan # 2 : Serum Dari Darah Janin Anak Sapi yang Diaborsi
Salah satu metode yang lebih mengerikan yang terlibat dalam pembuatan vaksin adalah kumpulan serum janin sapi, tujuan serum ini menyediakan kaldu nutrisi bagi virus untuk tumbuh dan berkembang biak dalam sel.
Bagaimana darah dikumpulkan ?
Menurut situs Humane Research Australia, setelah penyembelihan sapi di rumah pemotongan hewan, rahim sapi betina yang mengandung janin sapi diambil lalu dipindahkan ke ruang pengumpulan darah, Sebuah jarum kemudian dimasukkan antara tulang rusuk janin langsung ke jantung dan darah disedot ke dalam kantong steril. Proses ini bertujuan untuk meminimalkan resiko kontaminasi dari serum dengan mikro-organisme dari janin dan lingkungannya. Hanya janin berusia lebih dari tiga bulan yang digunakan. Setelah dikumpulkan, darah dibiarkan menggumpal pada suhu kamar dan serum dipisahkan melalui proses yang dikenal sebagai pendinginan sentrifugasi.
Golongan vaksin ini adalah vaksin adenovirus, vaksin MMR, vaksin Rotavirus, Varicella
Bahan # 3 : Sel dari Ulat Grayak
FDA menyetujui vaksin FluBlok pada tanggal 16 Januari 2013. Teknologi baru ini disebut-sebut sebagai gelombang masa depan ini menggunakan sel serangga atau sel expresSF + yang berasal dari sel-sel ulat grayak yang jatuh atau Spodoptera frugiperda. Sisipan dalam kemasan itu juga menyebutkan :" Setiap 0,5 mL dosis FluBlok juga dapat mengandung sejumlah sisa baculovirus dan protein sel inang ( = 28,5 mcg ), baculovirus dan DNA selular.
Golongan Vaksin ini adalah : Vaksin Influenza.
Bahan # 4 : Sel Ginjal Monyet
Jaringan ginjal monyet digunakan untuk mendukung pertumbuhan virus tertentu yang digunakan dalam produksi vaksin. Masih ada kontroversi besar atas penggunaan sel-sel ini karena peran mereka dalam mencemarkan vaksin polio pada tahun 1950.
Uraian terbaik ada dalam makalah Kongres dari seorang ilmuwan yang berani, Bernice Eddy pada tahun 1972 menyatakan :
"Krisis vaksin berikutnya yang telah terjadi sejak episode polio adalah realita pada pertengahan 1961 bahwa virus monyet kemudian terbukti menyebabkan tumor pada hamster yang mencemari vaksin polio dan vaksin adenovirus. SV40 adalah virus ke-40 yang ditemukan dalam rhesus sel-sel ginjal monyet ketika sel-sel ini digunakan untuk membuat vaksin polio . Virus ini mencemari vaksin Polio yang dilemahkan ( IPV ) yang diciptakan oleh Dr Jonas Salk dan Oral Polio vaksin ( OPV ) yang diciptakan oleh Dr Albert Sabin .
Golongan ini adalah valksin DTaP vaksin, Japanese Encephalitis vaksin, Polio vaksin, Rotavirus vaksin.
Bahan # 5 : Sel Dari Ginjal Anjing
Pada tanggal 20 November 2012, FDA menyetujui vaksin influenza musiman, Flucelvax, yang diproduksi oleh Novartis. Vaksin ini diproduksi secara massal dengan menggunakan sel Madin Darby Canine Kidney sebagai substrat sel vaksin.
Golongan vaksin ini adalah vaksin influenza
Bahan # 6 : Otak Tikus
Vaksin virus yang disiapkan dalam kultur jaringan atau otak tikus telah digunakan di banyak negara Asia. Vaksin ini adalah untuk penyakit Japanese ensefalitis dan vaksin Rabies
Bahan # 7 : Embrio Ayam
Ayam dan embrio mereka telah lama digunakan dalam produksi vaksin. Metode ini dipopulerkan pada tahun 1920 dan 1930 oleh Thomas Rivers dkk di Rockefeller Institute for Medical Research.
Yang termasuk vaksin ini adalah Vaksin Influenza, Vaksin Rabies, Vaksin Demam kuning
-- immunizationinfo.org/issues/vaksin-components/human-fetal-links-some-vaksinvaccines
-- immunize.org/concerns/vaticandocument.htm
-- worldtruth.tv/7-most-disgusting-ingredients-used-to-make-vaccines/
-- proteinsciences.com/BEVS.htm#Exp
-- sv40foundation.org/




Post a Comment