Penciptaan
burung yang menakjubkan tidak berakhir pada sayap, bulu, atau keahlian
menjelajahnya. Sifat rancangan yang luar biasa lainnya pada makhluk ini ada
pada telurnya.
Meski
biasa kelihatannya bagi kita, telur ayam memiliki sekitar lima belas ribu
pori-pori yang menyerupai lubang-lubang kecil pada bola golf. Bentuk
berpori-pori pada telur yang lebih kecil ini hanya bisa diamati di bawah
mikroskop. Struktur berpori ini memberi telur kelenturan tambahan dan
meningkatan ketahanannya terhadap benturan.
Telur
merupakan pembungkus ajaib. Ia memasok semua zat gizi dan air yang dibutuhkan
janin yang tumbuh di dalamnya. Kuning telur menyimpan protein, lemak, vitamin
dan mineral, sedangkan putih telur berguna sebagai penyimpan cairan.
Anak
ayam yang tengah tumbuh perlu menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Ia juga membutuhkan sumber panas, kalsium untuk perkembangan tulangnya,
perlindungan cairannya, perlindungan terhadap bakteri dan guncangan pada
tubuhnya. Cangkang telur menyediakan semuanya untuk anak ayam, yang bernapas
melalui kantung selaput yang tumbuh pada sang janin. Pembuluh darah dalam
kantung ini membawa oksigen untuk janin ayam dan mengeluarkan karbon dioksida.
Cangkang
telur itu ajaibnya, begitu tipis dan kuat, dan dapat menghantarkan panas induk
yang mengeraminya.
Kehilangan yang
Diperlukan
Selama
pengeraman, telur kehilangan 16% dari kandungan airnya dalam bentuk uap air.
Para ilmuwan cukup lama meyakini bahwa hal ini merugikan dan disebabkan oleh
bentuk berpori cangkang telur. Padahal, penelitian mutakhir memperlihatkan
bahwa kehilangan ini diperlukan bagi anak ayam untuk dapat menetas dari telur.
Anak ayam membutuhkan oksigen dan ruang untuk memungkinkannya menggerakkan
kepalanya cukup untuk memecahkan cangkang ketika menetas. Penguapan cairan menghasilkan
ruang dan oksigen yang dibutuhkannya.
Selanjutnya,
perbandingan pengurangan cairan disesuaikan beragam antara 15 sampai 20% untuk
keadaan terbaik yang tergantung pada jenis cangkang telur. Misalnya, kekurangan
cairan pada telur sejenis burung camar dari marga
Gavia beberapa
kali lebih tinggi dibanding lainnya yang dierami pada keadaan yang lebih
kering.
Rancangan Telur untuk
Daya Tahan
Daya
tahan cangkang telur sama pentingnya dengan pemanfaatan udara, air dan panas.
Ia harus mampu menahan guncangan luar serta berat badan induk yang
mengeraminya.
Penelitian
lebih dekat mengungkap bahwa telur dirancang dengan daya tahan yang memadai.
Allah menciptakan telur yang lebih kecil atau lebih besar berbeda-beda satu
sama lain. Telur burung yang lebih besar biasanya lebih keras dan kurang lentur
sedangkan telur burung yang lebih kecil lebih lunak namun lebih lentur.
Telur
ayam kaku dan kokoh, namun tidak pecah ketika jatuh satu atas lainnya. Cangkang
yang kokoh sekaligus melindunginya dari serangan. Jika telur yang lebih kecil
sekokoh dan sekasar telur ayam, telur itu akan pecah lebih mudah. Penelitian
menunjukkan bahwa telur yang lebih kecil tidak kaku, namun kuat dan lentur
sehingga melindunginya dari pecah akibat benturan.
Kelenturan
bentuk telur tidak hanya berperan melindungi anak ayam namun juga menentukan
cara anak ayam menetas darinya. Seekor anak ayam yang akan keluar dari cangkang
yang kaku dan kokoh hanya perlu membuka sepasang lubang di ujung telur yang
tumpul sebelum mendorong kepala dan kakinya keluar. Anak ayam melihat dunia
dengan mengangkat tutup ujung yang berbentuk topi yang terbentuk oleh pecahan
yang menghubungkan lubang-lubang ini.
- Keajaiban Desain di Alam / Yahya Harun; alih bahasa, Fajariska… (at al.); editor, Catur Sri Herwanto. – Jakarta : Flobal Cipta Publishing, 2002

Post a Comment